Nama Latin
Glycyrrhiza glabra L [1]
Sinonim
Glycyrrhiza uralensis Fisch, Glycyrrhiza kausuensis Chang et Peng. Glycyrrhiza palidiflora Maxim., Liguiritae officinalis Moench [2]
Nama Daerah
Jawa: Kayu legi (Jawa), kayu manes cena (Madura) [2]
Suku
Fabaceae [1]
Deskripsi Bahan Alam
Berupa terna menahun, tinggi lebih dari 1 m, batang tumbuh tegak, dengan pokok akar yang kuat, panjang pokok akar 15 cm, bercabang-cabang menjadi 3-5 bagian, panjang masing-masing bagian dapat mencapai 1,25 m, stolon yang berkembang dengan baik, panjang stolon dapat mencapai 8 m. Helaian daun majemuk menyirip tidak sempurna, terdiri atas 9-17 anak daun, tersusun berseling, bentuk helaian daun bulat memanjang sampai elips, lanset, pangkal runcing, ujung runcing atau tumpul. Bunga majemuk malai, karangan bunga tumbuh di daerah ketiak daun, panjang karangan bunga 10-15 cm. Kelopak bunga berbentuk lonceng dan berambut kelenjar, bagian ujung keopak lebih panjang daripada tabung kelopak, ujung kelopak berbentuk lanset. Mahkota bunga sempit, mahkota anterior (lunas) tidak berlekatan, bagian ujung mahkota runcing berbentuk serupa paruh. Buah polong, pipih atau bentuk garis, panjang 1-3 cm, lebar 6 mm, mengandung sedikit atau banyak kelenjar. Biji berbentuk seperti ginjal, jumlah banyak atau jika buah pendek terdiri atas 2-3 biji [3].
Bagian yang digunakan
- Akar [3]
Kandungan Senyawa Aktif
- Kandungan utama adalah saponin triterpen dengan komponen utama glisirizin (asam glisirizat, asam glisirizinat), sedangkan komponen minor proporsinya dapat berbeda tergantung pada jenis dan lokasi geografis. Glisirizin terbentuk dari campuran kalium dan garam kalsium (monodesmosida) yang jika terhidrolisis melepaskan dua molekul yaitu D-asam glukuronat dan aglikon asam glisiretinat (enoksolon). Glisirizin umumnya dianggap senyawa yang bertanggung jawab terhadap rasa manis (50 kali sukrosa). Selain itu kandungan lainnya antara lain flavonoid: liquiritigenin dan isoliquiritigenin; Isoflavonoid: aglikon formononetin, glabren, glabridin, glabrol,3-hydroksiglabrol, glisirizoflavon.5 Hasil analisa terhadap ekstrak metanol akar tumbuhan akar manis menunjukkan adanya 8 senyawa yang mempunyai aktifitas fitoestrogen (7 senyawa golongan isoflavon dan 1 senyawa koumestan) antara lain: daidzein, daidzin, genistein, formononetin, ononin dan koumestrol [3]
- Mengandung tidak kurang dari 20,0% dari ekstraktif yang larut dalam air dan tidak kurang dari 2,0% asam glycyrhizic [8]
Nama Simplisia
Glycyrrhizae Glabrae Radix [3]
Pemerian Simplisisa
- Simplisia: Glycyrrhizae Glabrae Radix terdiri atas akar dan rimpang kering dari tanaman Glycyrrhiza glabra L. Bau khas lemah, rasa manis, akar yang dikupas berbentuk silinder atau bongkahan besar, wama kuning pucat, garis tengah ± 2 cm, permukaan berserat. Akar yang tidak dikupas berwarna cokelat kekuningan atau cokelat tua, berkeriput memanjang, kadang-kadang terdapat tunas kecil dan daun sisik yang tersusun melingkar [2].
- Glycyrrhiza glabra L. var. typica Regel & Herd., dikenal sebagai Spanish liquorice, terdiri atas akar dan rimpang dalam bentuk mendekati silindris, panjang lebih dari 1 m dan bergaris tengah 20 mm; kulit luar berwarna abu-abu kecokelatan sampai abu-abu cokelat tua, berkerut memanjang, kadang-kadang menghasilkan tunas kecil di bagian rimpang atau pada bagian akar yang luka; bagian dalam akar yang mengelupas berwarna kuning, halus, berserabut, beralur halus; bila akar dipatahkan tampak serabut yang memanjang di bagian kulit akar sampai di bagian kayu; pada bagian dalam berwarna kuning cerah; jaringan kambium berada diantara kulit luar yang berwarna abu-abu kekuningan dengan kayu berwarna kuning; bagian empulur hanya tampak pada bagian rimpangnya. Sediaan Untuk Menon Glycyrrhiza glabra L. var. glandulifera (Wald. et Kit.) Regel & Herd., dikenal sebagai Russian liquorice, terdiri atas akar, berbentuk silindris yang meruncing dan kadang-kadang bentuk memanjang dan terbelah atau merekah, panjang 15-40 cm, garis tengah 1-5 cm; garis tengah bagian akar yang membesar dapat mencapai 10 cm; bagian luar, kulit akar yang tidak mengelupas berwarna cokelat keunguan, agak bersisik dengan bekas luka di bagian pangkal akar; bagian dalam akar yang mengelupas berwarna kekuningan, beralur kasar; tipe patahan mirip dengan Spanish liquorice, keseluruhan bagian dalam kuning [3].
Foto Simplisia
Foto Pemerian Simplisia
Kegunaan
- Penggunaan dijelaskan dalam farmakope dan dalam sistem pengobatan tradisional Sebagai obat penenang dalam pengobatan sakit tenggorokan, dan sebagai ekspektoran dalam pengobatan batuk dan radang selaput lendir hidung. Juga dalam profilaksis dan pengobatan tukak lambung dan duodenum, dan dispepsia. Sebagai agen anti-inflamasi dalam pengobatan reaksi alergi, rematik dan radang sendi, untuk mencegah toksisitas hati, dan untuk mengobati tuberkulosis dan insufisiensi adrenokortikoid; Penggunaan yang dijelaskan dalam pengobatan tradisional, tidak didukung oleh data eksperimental atau klinis Sebagai pencahar, kontrasepsi, obat antiasma, dan antivirus. Dalam pengobatan karies gigi, batu ginjal, penyakit jantung, epilepsi, kehilangan nafsu makan, radang usus buntu, pusing, tetanus, difteri, gigitan ular, dan wasir [4].
- Ekspektoran, antispasmodik dan antiinflamasi, dan untuk mengobati tukak lambung dan duodenum [6]
- Ulkus lambung [7]
- Proteksi hati [1]
- Membantu memelihara kesehatan pencernaan [2]
- Membantu mengurangi keluhan akibat menopause [3]
- Sariawan [10]
Kontra Indikasi
Hepatitis kronik, gangguan kolestasis hati, sirosis hati, insufisiensi ginjal, diabetes, aritmia, hipertensi, hipokalemia, hipertonia, dan kehamilan [2]. Radix Glycyrrhizae dikontraindikasikan pada pasien dengan hipertensi, gangguan kolestatik atau sirosis hati, hipokalemia, atau insufisiensi ginjal kronis, dan selama kehamilan [4]. Tidak untuk digunakan pada kehamilan kecuali di bawah pengawasan praktisi kesehatan yang berkualifikasi (Bradley 1992; Strandberg et al. 2001, 2002). Tidak untuk digunakan pada orang dengan hipertensi, gangguan hati, edema, insufisiensi ginjal berat, kalium darah rendah, penyakit jantung dengan edema, atau gagal jantung kongestif (Bensky et al. 2004; Bradley 1992; De Smet 1993; Mills and Bone 2005). Tidak untuk penggunaan jangka panjang atau dalam dosis tinggi kecuali di bawah pengawasan praktisi kesehatan yang berkualifikasi (Bensky et al. 2004; Bradley 1992; Chadha 1988; Martindale dan Reynolds 1996) [9]. Penggunaan lama pada dosis besar (50g/hari) selama lebih dari enam minggu dapat meningkatkan akumulasi air, menyebabkan pembengkakan pada tangan dan kaki. Ekskresi natrium diturunkan dan ekskresi ditingkatkan. Tekanan darah mungkin akan meningkat. Glycyrrhizae Radix tidak boleh diberikan dengan perawatan kortikosteroid; Penggunaan pada masa kehamilan dan menyusui untuk kewaspadaan obat ini sebaiknya tidak digunakan selama masa kehamilan dan menyusui; Penggunaan pada masa anak-anak sebaiknya tidak digunakan pada masa anak-anak [1]. Untuk kewaspadaan obat ini sebaiknya tidak digunakan selama masa kehamilan, menyusui, pada anak-anak.6>8) dan tidak boleh digunakan oleh penderita gangguan kardiovaskular [2]. Sebaiknya tidak digunakan dalam jangka waktu lama pada anak-anak, wanita hamil dan menyusui [3]. Penggunaan obat dalam dosis besar dalam waktu lama ( 50g/hari) untuk waktu yang lama (6 minggu) dapat meningkatkan akumulasi air, menyebabkan pembengkakan pada tangan dan kaki. Ekskresi natrium berkurang dan ekskresi kalium meningkat. Tekanan darah bisa naik; Umum, Radix Glycyrrhizae tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan pengobatan kortikosteroid. Jika sakit tenggorokan atau batuk berlangsung lebih dari 3 hari, pasien harus berkonsultasi dengan dokter; Kehamilan: efek non-teratogenik, Keamanan persiapan Radix Glycyrrhizae selama kehamilan belum ditetapkan. Sebagai tindakan pencegahan obat tidak boleh digunakan selama kehamilan; Ibu menyusui, Keamanan persiapan Radix Glycyrrhizae selama menyusui belum ditetapkan. Sebagai tindakan pencegahan, obat tidak boleh digunakan selama menyusui kecuali atas saran medis [4]. Penggunaan obat dalam dosis besar (>50g/hari) dalam waktu lama (>6 minggu) dapat meningkatkan akumulasi air, menyebabkan pembengkakan pada tangan dan kaki. Ekskresi natrium berkurang dan ekskresi kalium meningkat. Tekanan darah bisa naik [5]..
Efek Samping
Tidak ada efek samping selama digunakan dalam waktu dan dosis yang direkomendasikan. Penggunaan jangka panjang (lebih dari enam minggu) pada dosis tinggi (lebih dari 50g/hari) dapat menimbulkan pseudoaldosteronisme, yang termasuk hipokalemia, retensi natrium, pembengkakan pada tangan dan kaki, hipertensi, kenaikan berat badan dan gejala kardiak. Mioglobinuria dan miopati dapat terjadi namun jarang, dan dapat menyebabkan sakit kepala dan lemah otot [2]. Penipisan kalium dan retensi natrium yang reversibel; Overdosis licorice telah dikaitkan dengan kelumpuhan sementara, kehilangan penglihatan, retensi natrium dan cairan, hipertensi, dan penurunan kadar aldosteron serum. Deplesi kalium terkait licorice telah mengakibatkan gejala seperti takikardia, rhabdomyolisis, miopati, dan kelumpuhan hipokalemia [9].
Interaksi
Interaksinya dengan obat lain disebabkan oleh adanya peningkatan kehilangan kalium sehingga tidak diberikan untuk penggunaan lama dengan glikosida atau diuretik tiazida, digitalis glikosida, obat-obat antiaritmia seperti kuinidin serta kortikosteroid. Keefektifan obat yang digunakan pada perawatan hipertensi mungkin akan berkurang karena adanya penurunan ekskresi natrium dan air sehingga seharusnya tidak diberikan bersamaan dengan spironolakton dan amilorid. Penggunaan bersamaan dengan obat-obatan yang menginduksi hipokalemia (seperti tiazida, atau diuretik loop, adrenokortikosteroid dan laksatif stimulan) dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit [2]. Liquorice tampaknya mengurangi efek antihipertensi dan mungkin memiliki efek aditif pada penipisan kalium jika diberikan dalam jumlah besar dengan obat pencahar dan kortikosteroid. Penyerapan zat besi dapat dikurangi oleh akar manis, sedangkan antibakteri dapat mengurangi efek akar manis. Sebuah laporan kasus menggambarkan peningkatan kadar digoxin dan toksisitas pada pasien yang memakai akar manis. Meskipun telah disarankan bahwa akar manis dapat meningkatkan efek warfarin, tampaknya tidak ada bukti yang mendukung hal ini. Perhatikan bahwa akar manis adalah konstituen dari sejumlah obat-obatan herbal Cina [6]. Potensi akar manis untuk berinteraksi dengan obat yang diresepkan telah ditinjau. Daftar obat yang terlibat termasuk prednisolon, aspirin, antibiotik, diuretik, glikosida jantung, NSAID, kontrasepsi oral, obat antidiabetes, obat antitrombotik, dan antidepresan [7].
Referensi
- Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (2008)."Acuan Sediaan Herbal Volume Keempat Edisi Pertama"
- Elizabeth Williamson, Samuel Driver, and Karen Baxter (2009)."Stockley's Herbal Medicines Interactions"
- J. K. Aronson (2009)."Meyler's Side Effect of Herbal Medicines"
- Zoë Gardner Michael McGuffin (2013)."American Herbal Product Association's Botanical Safety Handbook"
- Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (2012)."Acuan Sediaan Herbal Volume Ketujuh Edisi Pertama"
- Kementrian Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (2019)."Tanaman Obat Warisan Tradisi Nusantara untuk Kesejahteraan Rakyat"
- Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (2007)."Acuan Sediaan Herbal volume 3 edisi 1"
- World Health Organization Geneva (1999)."WHO Monographs on Selected Medicinal Plants Volume 1"
- World Health Organization. (2010)."WHO monographs on medicinal plants commonly used in the Newly Independent States (NIS)"
- Ministry of Health and Welfare (2016)."Taiwan Herbal Pharmacopeia 2nd Edition English Version"